Tarian Wayang Hihid : Kearifan Lokal Yang Harus Ditradisikan

tarian wayang hihid

Tarian Wayang Hihid – Bogor selalu dikenal dengan panorama keindahan alamnya yang luar biasa memanjakan mata dan perasaan sehingga tak heran bila membahas tentang Bogor maka yang ada di benak kita adalah bentangan alamnya dengan berbagai objek wisatanya yang beragam dan menarik.

Namun, selain air terjun dan tempat wisata alam lainnya, wisatawan dapat menemukan berbagai daya pikat kota termasuk tarian tradisionalnya. Contohnya adalah Tari Wayang Hihid. Dari segi nama, “Hihid” berarti kipas bambu.

tarian wayang hihid
Gambar

Pendirinya adalah Pak Ade Suarsa pada tahun 2009, sehingga dianggap sebagai tarian baru dan menjadi tarian khas Kota Bogor. Pertunjukan tersebut sebenarnya melambangkan kesopanan dan keindahan. Tak heran, hal itu bisa menghibur semua orang yang berkunjung ke Bogor saat liburan.

Sesuai dengan namanya, penari bisa menggunakan kipas bambu sebagai ornamen utama. Kipas angin ini terlihat cantik karena ornamen lukisannya juga. Belum lagi mereka memakai kain batik yang cantik dan aksesoris kepala yang unik.

Tarian Wayang Hihid

Sedangkan untuk penarinya terdiri dari 6 orang perempuan yang melakukan gerakan-gerakan yang enerjik dan menenangkan. Sebagai informasi, para penari ini menampilkannya di lapangan terbuka pada siang hari. Hebatnya, wisatawan diperbolehkan untuk mengambil gambar selama pertunjukan dengan bebas, asalkan tidak mengganggu para penari.

Baca juga : Kp Budaya Sindang Barang, Belajar Budaya Bogor Disini

Pertama, penting untuk mengetahui fungsi Tari Tradisional Wayang Hihid. Singkatnya, penduduk setempat memanfaatkan tarian tradisional ini sebagai hiburan dan simbol kesopanan. Ini mirip dengan “Hihid” (kipas bambu), yang dapat menenangkan orang dalam situasi yang tidak nyaman.

Namun belakangan ini, tarian tersebut membantu penduduk setempat memikat wisatawan dan orang luar untuk datang ke Bogor. Tak heran jika semakin populer dan mampu bersaing dengan tarian tradisional daerah lainnya seperti Rampak Gendang dan Ketuk Tilu.

Tentuya dengan adanya tarian Wayang Hihid yang diprakarsai oleh Pak Ade Suarsa ini maka semakin menambah keberagaman budaya setempat yang menonjolkan ciri kearifan lokal nusantara sehingga generasi muda setempat harus terus menjaga dan membumikan budaya tersebut untuk ditradisikan.

Singkatnya, Wayang Hihid adalah sebuah grup tari dan dibawakan oleh penari wanita. Inilah masalahnya. Pada awalnya, seorang dalang atau dalang akan membacakan Kakawen atau pembuka pertunjukan.

Kemudian, ritme yang keras dimulai dan para penari wanita memasuki lapangan dan menunjukkan beberapa gerakan energik dan indah kepada penonton. Di tengah pertunjukan, 2 orang penari pria memasuki lapangan untuk membumbui pertunjukan. Salah satunya bernama Jangkrik Gombong yang melambangkan orang baik. Yang lain disebut Jongjrong Maruta yang melambangkan kejahatan.

Sedangkan bagi wisatawan, dapat memanfaatkan tarian tradisional Wayang Hihid sebagai hiburan baru saat berkunjung ke Kota Bogor. Juga, mereka diperbolehkan membawa kamera dan mengambil gambar yang bagus sambil menonton pertunjukan. Bahkan mungkin untuk belajar tarian dari penduduk setempat jika mereka dapat bernegosiasi dengan mereka.

Bagi wisatawan yang berasal dari luar Kota Bogor maka dapat langsung menuju Kota Bogor dan selanjutnya langsung dapat menuju desa terdekat untuk menyaksikan tarian tersebut. Soalnya mereka harus tahu dulu jadwal pertunjukannya, sebelum berangkat ke Bogor.

Semoga Tarian Wayang hihid ini dapat membuming di bumi Nusantara serta menjadi satu budaya yang dapat diakui oleh seluruh masyarakat nusantara yang harus dijaga sebagai kearifan lokal

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari sentul.city

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca