Ganjil Genap Bogor – Pemerintah Kota Bogor kembali memberlakukan aturan ganjil-genap untuk membatasi mobilitas warga mulai Sabtu, 1 Mei 2021. Namun, penerapan ganjil-genap ini hanya berlaku setiap Sabtu dan Minggu pada pukul 15.30-17.30 WIB.
Selain berlaku dua jam, ganjil-genap kali ini hanya berlaku di pusat kota, yakni di jalur Sistem Satu Arah (SSA) atau seputaran Istana Presiden/Kebun Raya Bogor, dengan lima lokasi checkpoint. Lima lokasi checkpoint itu yakni Simpang Tugu Kujang,
Simpang Kapten Muslihat, Simpang Denpom (Gerbang Istana Bogor), Simpang Siloam dan Simpang Empang seluruh titik itu merupakan batas akhir sebelum memasuki SSA. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, pemberlakuan ganjil-genap ini untuk mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap penularan Covid-19.
“Harus ada langkah cepat. Masyarakat jangan sampai terlena dan harus tetap waspada. Ini Covid belum selesai. Saat ini tempat-tempat buka puasa sudah mulai penuh. Ini yang harus diingatkan,” tegas Bima, Jumat (30/4).
Dengan melihat tingginya aktivitas warga pada akhir pekan, khususnya mendekati jam buka puasa, maka Pemkot Bogor mengambil kebijakan aturan ganjil genap diberlakukan sebelum jam buka puasa.
“Dua jam saja. Pengecualiannya sama dengan penerapan sebelumnya. Pelayan publik, ojol, kedaruratan, yang pulang kerja itu masih boleh melintas. Selain kategori itu, akan dikenakan sanksi administrasi dan putar balik,” katanya.
Sementara Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro menyatakan pemilihan lokasi ganjil genap dan waktu tersebut berdasarkan evaluasi Satgas yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas masyarakat menjelang berbuka puasa sehingga menimbulkan kerumunan pada kawasan perbelanjaan dan kuliner yang terhubung melalui SSA.
“Di setiap kecamatan ada pusat perbelanjaan, ada pusat-pusat kuliner, jadi enggak harus cross. Jadi enggak harus dari Utara ke Timur dan lain sebagainya.
Untuk masa-masa ini prihatin dulu, tetap kita mengurangi mobilitas hingga pusat-pusat keramaian tidak terpusat hanya di seputaran SSA saja. Tapi semua ekonomi juga akan hidup disekitar atau di pinggir-pinggir kota,” jelas Susatyo.
Baca juga : liburan aman di masa pandemi, Saat Lebaran
Untuk mengantisipasi arus buangan, kata Kapolresta, akan disiapkan personel gabungan dari TNI/Polri, Satpol PP dan Dishub. “Kami siapkan setiap titik itu gabungan. Selain menyekat juga untuk menjaga dampak dari penyekatan tersebut,” katanya.
Untuk titik lain, Susatyo mengatakan tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan hal yang sama tapi bersifat situasional. “Kita pertimbangkan. Karena ini menjadi bagian crowd free road di seluruh ruas jalan SSA,
bisa juga nanti ruas jalan lain yang sesuai kebutuhan. Misal, ruas Jalan Pajajaran berarti nanti dari Jambu Dua sampai ke Ekalos. Itu bisa kita lakukan.Tapi saat ini kami fokus untuk SSA. Kita lihat nanti perkembangannya,” jelasnya.
Sumber : Merdeka.Com