Persikabo Bogor – Perhelatan akbar sepakbola Indonesia yang digelar dibawah naungan PSSI ( persatuan sepak bola seluruh Indonesia ) selalu mengundang daya tarik yang luar biasa seperti antusias warga pecinta sepak bola di Indonesia.
Terutama warga dari suatu kota atau daerah yang memiliki klub sepak bola dan mengikuti liga Indonesia, mereka sangat fanatik dan bersemangat setiap tim mereka main di kandang atau tandang.
Rivalitas muncul diberbagai kota dan setiap selesai suatu pertandingan di esok harinya seluruh berita ramai memberitakan pertandingan yang menghibur di akhir pekan tersebut.
Bogor merupakan satu dari sekian banyak kota yang diwakili oleh klub sepak bola andalan mereka, Persikabo namanya. Persikabo 1973 (singkatan dari Persatuan Sepakbola Kabupaten Bogor 1973; sebelumnya bernama Tira Persikabo) adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang berkompetisi di Liga 1 (sumber)
Laskar padajajaran adalah julukan dari Klub yang berasa dari kabupaten Bogor ini. Tim ini didirikan pada tanggal 23 Desember 1973 lalu. Persikabo didirikan oleh beberapa Muspida dan praktisi sepak bola yang ada di Kabupaten Bogor seperti, Caca Samita yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Bogor, Letkol Djuari (Ketua DPRD Kabupaten Bogor), Didi Suwardi (Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor), Abdullah Alwahdi (anggota DPRD Kabupaten Bogor), dan Armen Syafii (Sekretaris Umum KONI).
Sedangkan legenda sepak bola Kabupaten Bogor yakni Roni Toisuta (alm), menjadi kapten tim pertama Persikabo Kabupaten Bogor dalam kancah resmi sepak bola nasional. Sementara itu, Budi Riyadi merupakan wasit pertama milik Persikabo yang statusnya diakui sebagai wasit nasional.
Meski sudah cukup lama berdiri, Persikabo baru mulai dikenal publik sepakbola Tanah Air saat memasuki era liga profesional, tepatnya pada musim 1994/1995. Maklum saja, karena pada musim pertama digulirkannya kompetisi berlabel Liga Indonesia itu, Persikabo tampil sebagai Juara Divisi II, dan Promosi ke Divisi I.
Tidak cukup sampai di situ, prestasi tim kebanggaan Kabomania – julukan suporter fanatik Persikabo, terus melejit. Hanya dua musim berada di kasta kedua kompetisi sepak bola nasional, tim asuhan Kas Hartadi sukses menembus pentas tertinggi sepak bola nasional kala itu; Divisi Utama. Sayang, karena hanya dua musim berada di Divisi Utama, Persikabo kembali degradasi ke Divisi I.
Sebab, setelah itu, prestasi tim ini terus melorot hingga kembali ke Divisi II. Baru pada musim 2004, Persikabo kembali naik ke Divisi I, dan dua musim berikutnya ke Divisi Utama.
Di tahun 2011, perubahan besar terjadi di tubuh Persikabo. Larangan pemerintah mengenai penggunaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk klub profesional, membuat Persikabo mulai membentuk manajemen baru tanpa unsur Pemda Bogor.
Akhirnya dilakukan perundingan dan kemudian diputuskan, klub ini secara resmi dikelola oleh PT. Karadenan Jaya yang dipimpin oleh duet ayah – anak H. Rudi Ferdian dan Rendhie Ariendra Ferdian.