Taman Soekasada Ujung : Kabupaten Karangasem begitu identik dengan Taman Ujung. Sampai saat ini, Taman Ujung menjadi tempat tujuan wisata utama bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Taman Ujung yang terletak di pesisir selatan, dekat dengan pantai Desa Tumbu, menyimpan sejarah yang panjang dan mencerminkan pertemuan beberapa budaya.
Pembangunan Taman Ujung dilakukan pada masa pemerintahan Raja I Gusti Bagus Jelantik (1909-1945) yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem. Dalam prosesnya, turut dilibatkan arsitek asal Belanda, van Den Hentz dan arsitek asal China, Loto Ang. Taman Ujung resmi dioperasikan pada tahun 1921.
Taman Ujung awalnya digunakan sebagai tempat peristirahatan raja dan menjamu tamu-tamu penting, seperti raja atau kepala pemerintahan asing yang berkunjung ke Istana Kerajaan Karangangasem.
Ada tiga kolam besar dan luas di taman ini. Di tengah kolam paling utara, ada bangunan utama yang dihubungkan oleh dua buah jembatan.
Sementara di sebelah barat kolam, di tempat yang agak tinggi, terdapat bangunan yang berbentuk bundar, disebut “Bale Bengong”. Dari tempat itu, akan terlihat keindahan taman dan sekitarnya.
Patung Warak yang besar diletakkan di sebelah utara taman, tepatnya di atas bukit. Pemandangan alam yang begitu mengagumkan akan terlihat dari puncak bukit ini.
Namun peninggalan budaya yang megah tersebut sempat hancur akibat gempa bumi saat Gunung Agung meletus, khususnya akibat gempa tahun 1979. Tentunya saat wisata ke taman Ujung Soekasada, tidak akan menarik jika hanya melihat kolam. Jika anda tidak keberatan menaiki anak tangga, kurang lebih 100 anak tangga, di atasnya terdapat bangunan pilar tanpa atap.
Dari atas bangunan pilar tanpa atap inilah, anda akan melihat keistemewaan pemandangan yang di tawarkan oleh tempat wisata taman Ujung Karangasem. Di arah tenggara, anda akan melihat lautan biru dan pantai Ujung. Di bagian timur dengan melihat ke bawah, pesona dan keunikan dari arsitektur taman Ujung Soekasada, akan terlihat. Selain itu pada bagian timur atas, anda akan melihat bukit hijau, bernama bukit Bisbis.
Simak Juga, Curug Sawer Bogor: Sajikan Pemandangan Sawah Yang Indah
Di taman Ujung Soekasada terdapat 3 kolam besar yang terdapat dalam satu tempat, hanya letak kolam di pisah-pisah. 1 kolam berada di bagian selatan dan 2 kolam berada di bagian utara. Di tengah kolam bagian selatan, terdapat sebuah bangunan yang berada di tengah kolam, nama dari bangunan ini adalah Bale Bengong. Bangunan dari Bale Bengong tidak menggunakan dinding.
Kolam yang berada di Utara, luasnya lebih besar dari pada kolam yang berada di selatan. Di tengah-tengah kolam di bagian utara, terdapat jembatan yang di gunakan untuk melintasi kolam. Di tengah kolam yang di hubungkan oleh jembatan, terdapat bangunan yang dulunya di gunakan sebagai tempat peristirahatan raja Karangasem. Karena bagunan peristirahatan raja ini terlihat menggantung, maka masyarakat setempat menyebutnya dengan nama istana gantung.
Lokasi dan Jarak Tempuh Menuju Taman Soekasada Ujung
Aksen jalan menuju Taman Ujung Sukasada bisa ditempuh dengan kendaraan jenis motor, maupun mobil, dengan kondisi jalan yang sudah bagus. Jarak dari Denpasar ke Taman Ujung Sukasada, atau Taman Ujung Karangasem sekitar 76 kilometer, dengan rata-rata waktu tempuh hanya 1 jam 40 menit.
Taman Ujung Bali berlokasi di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali. Letaknya memang cukup jauh dari pusat kota. Jarak yang harus Anda tempuh jika berangkat dari Denpasar sekitar 65 km dan 80 km dari kawasan Bandara Ngurah Rai.
Satu hal yang perlu Anda siapkan saat berkunjung ke Taman Ujung Bali adalah kendaraan, mengingat tidak tersedianya transportasi umum menuju kesana. Anda bisa saja naik taksi online, namun Anda akan merogoh kocek cukup mahal karena jaraknya yang sangat jauh. Maka dari itu, menyewa kendaraan adalah pilihan yang tepat jika ingin liburan ke Bali.
Harga Tiket Masuk
Tiket masuk Taman Ujung Bali terbagi menjadi dua kategori, untuk wisatawan mancanegara dan domestik
Tiket masuk, Rp 15,000 / Dewasa (Domestik). Tiket masuk Rp 5.000 / Anak (Domestik). Tiket masuk Rp 50,000 / Dewasa (WNA). Tiket masuk Rp 25,000/anak (WNA).
Parkir mobil, Rp 5,000 / mobil. Tiket masuk untuk photo prewedding domestik, IDR 1,000,000 (untuk semua krew). Harga tiket masuk untuk photo prewedding WNA, IDR 2.000.000 (untuk semua krew).
Jam buka ini dibuka setiap hari dari pukul 07:00 – 19:00 waktu setempat.
Jika kamu ingin ke Taman ini ternyata tidak ada transportasi umum yang tersedia untuk objek wisata. Sehingga kamu bisa memilih memakai kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan.
Karena lokasi dari objek wisata Taman Sukasada ini sangat jauh dari pusat pariwisata di Bali. Lokasinya juga yang tidak mudah untuk dicari bagi yang pertama kali yang baru ke taman ini. Sebaiknya kamu bisa menggunakan jasa rental mobil di Bali dengan supir. Dengan menggunakan jasa rental mobil murah di Bali dengan supir, kamu dapat mengumpulkan energi untuk hunting spot foto di Taman Soekasada.
Daya Tarik Taman Soekasada Ujung
Biasanya puing-puing bangunan yang tidak tertata akan terlihat berantakan. Namun, di Taman Ujung Bali justru puing-puing inilah yang menambah estetika dan menjadi daya tarik tersendiri. Tak jarang wisatawan duduk dan berfoto di atas puing bangunan.
Tempat wisata ini memiliki kolam ikan yang besar. Jumlahnya ada 3, di sebelah selatan satu, sedangkan di utara ada dua. Anda juga diperbolehkan untuk memberi makan ikan di kolam ini. Di Taman Ujung Bali terdapat sisa bangunan tanpa atap yang menjadi spot foto favorit, apalagi untuk prewedding.
Bangunan yang tak terawat ini justru menjadi daya tarik tersendiri, apalagi dengan latar pemandangan laut biru yang indah. Di tengah kolam terdapat jembatan panjang yang menghubungkan wisatawan ke bekas tempat peristirahatan raja Karangasem.
Bagi para pengunjung yang ingin mecari penginapan dekat Taman Ujung Sukasada tidak akan terlalu susah, karena di dekat objek wisata tersebut terdapat penginapan yang menawarkan harga yang bervariatif, tergantung jenis penginapan, dan fasilitasnya. Selain taman, di Taman Ujung Sukasada juga terdapat lebih dari satu danau.
Dan di tengah – tengah danau tersebut terdapat sebuah bangunan artistik yang bernama Balai Giri, atau Balekambang. Terdapat tiga buah pintu utama untuk bisa masuk ke Taman Ujung Sukasada. Tetapi bagi para pengunjung hanya bisa masuk melewati gerbang utama yang ada di dekat area parkir saja.
Arsitektur dari istana peristirahatan raja Karangasem memiliki keunikan tersendiri, karena penggambungan dari arsitektur Eropa jaman pertengahan dan arsitektur Bali. Ciri khas dari arsitektur Eropa dapat di lihat dari terdapatnya kaca warna warni, yang terdapat pada dinding bangunan peristirahatan raja, mirip seperti desain dari gereja yang ada di Eropa.
Dari jendela dalam kamar peristirahatan raja, anda dapat melihat kolam dengan bunga Tujung / Lotus yang berwarna putih dan merah. Arsitektur dari taman Ujung Soekasada, saat ini tidak seperti aslinya. Hal ini karena terjadi berbagai peristiwa sejarah, membuat arsitektur dari taman Ujung Soekasada mengalami kerusakan.
Seperti pada peristiwa penjajahan Jepang di Bali. Pagar besi di gunakan untuk senjata berperang oleh masyarakat sekitar. Kerusakan terparah terjadi pada tahun 1963, pada saat gunung Agung (gunung tertinggi di Bali) meletus.
Semenjak saat itu, taman Ujung Soekasada, tidak mendapat perawatan.
Pada tahun 2000, puri Karangsem dan pemerintah kabupaten Karangasem melakukan perbaikan tanpa merubah bentuk asli dari taman Ujung Soekasada water palace.
Cerita singkat dari tempat wisata Taman Soekasada Ujung ini, Tunggu apalagi mari berkunjung ke taman ini!