Pondok Pesantren Di Bogor Yang Gratis : Nurul Iman Bogor

Pondok Pesantren Di Bogor Yang Gratis – Bagi yang di Bogor ada yang tahu Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School?

Pesantren yang berlokasi di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat ini adalah salah satu pesantren terbaik di Indonesia. Apa yang ada di pesantren ini pun serba keren loh.

Pesantren ini memiliki santri sekitar 15 ribu orang.

Belajar di sini pun tergolong lengkap karena pendidikannya dimulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Hebatnya, peserta didik di sini semuanya gratis.

Pondok Pesantren Gratis di Bogor

Yah, Pondok Pesantren Di Bogor Yang Gratis salah satunya Nurul Iman yang berdiri pada 19 Juni 1998.

Aktor hebatnya adalah pasangan suami-istri almarhum Habib Seggaf dan Waheeda. Kedua sosok ini kemudian akrab dipanggil dengan sebutan Abah dan Umi Waheeda.

Awal Pesantren ini didirikan dengan diniatkan untuk kalangan anak-anak yang tidak mampu dari segi perekonomian, anak yatim, korban tsunami, atau konflik akibat pemisahan Timor Timur waktu itu,

Inilah yang menjadi motif awal didirikannya Pondok ini.

Sejak didirikan hingga kini, Nurul Iman tak mengalami kendala berarti dalam keuangan.

Operasional pesantren berjalan normal meski peserta didiknya digratiskan. Sebab, Saat itu ada banyak bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari luar negeri.

Baca juga : 13 Pondok Pesantren Di Bogor, Yuk Cari Tau Disini

Pesantren ini kemudian mulai melesat dalam kurun 2012-2015.

Berbagai unit bisnis digerakkan, kualitas sumber daya manusia (SDM) ditingkatkan, serta berbagai faktor pendukung diperbaiki dan dibuat. Alhasil, Nurul Iman bisa bertahan. Bahkan, pesantren ini jadi salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini.

Pada 2017, Nurul Iman pun dinyatakan Presiden Joko Widodo sebagai Pesantren Mandiri Berbasis Industri. Sebab, industri di sini sangat bergeliat dan mampu membuat pesantren benar-benar mandiri.

Industri di sini mulai dari pabrik pembuatan beragam roti hingga air minum kemasan. Bahkan, Nurul Iman memiliki banyak aset, di antaranya kebun kopi dan kayu di Sumatera hingga saham di dunia pertambangan.

Nurul Iman bahkan sering memberikan bantuan, mulai dari perbaikan dan pembangunan masjid di daerah lain, beasiswa S2 dan S3, serta menyebarkan ilmunya pada berbagai pihak, terutama pesantren lain.

Intinya, apa yang dimiliki oleh Nurul Iman berusaha menjadi manfaat bagi pihak lain.

Nurul Iman bahkan jadi satu dari empat pesantren yang menjadi mentor dalam program One Pesantren One Product (OPOP) yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sebanyak 500-an pesantren belajar di Nurul Iman agar bisa menciptakan produk hingga memiliki kemandirian ekonomi.

Sebagaimana pesantren pada umumnya, Nurul Iman jelas mengajarkan para santrinya berbagai hal tentang agama Islam.

Diantaranya adalah para siswanya diajarkan empat bahasa, yaitu bahasa Arab, Inggris, Jepang, dan Mandarin. Sehingga, begitu lulus, para santri di sini punya kemampuan ragam bahasa yang hebat.

Para santri juga dididik agar memiliki kemampuan di bidang bisnis. Sehingga, kelak begitu lulus mereka tak cuma bisa jadi ustaz, tapi bisa jadi pebisnis handal.

Bahkan, kalau pun jadi ustaz, santrinya siap ditempatkan di daerah terpencil hingga daerah perbatasan sekalipun. Kecintaan mereka pada Indonesia pun jangan ditanya. Sebab, para santri di Nurul Iman ditempa dengan wajib militer.

Untuk santri pendidikannya ditempa langsung di tempat pendidikan Kopassus di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan santriwati di tempat pendidikan Kowad.

Nurul Iman juga memiliki potensi tinggi dalam bidang olahraga. Para santrinya bahkan sudah banyak menuai prestasi, baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satu yang paling menonjol dari olahraga di Nurul Iman adalah taekwondo. Santri di sini pernah tampil di Taekwondo World Championship di Kolombia dan jadi juara.

Tapi, secara umum, di tengah kesuksesan dalam berbagai hal, diakuinya pasti ada masalah dan kendala dalam perjalanan.

Meski begitu, semangat Nurul Iman jauh lebih besar. Sehingga, apapun yang dihadapi selalu bisa diselesaikan dengan baik.