Museum House of Sampoerna : Dahulunya pabrik rokok pertama

Museum House of Sampoerna, yang kini telah menjadi ikon penting di Surabaya, pada mulanya adalah sebuah pabrik rokok milik Sampoerna.

Tempat ini telah berubah dari masa lalu yang indah, menjadi bagian dari sejarah Surabaya yang tak terlupakan.

Museum House of Sampoerna : Dahulunya pabrik rokok pertama

Bangunan ini, yang pada awalnya merupakan panti asuhan Belanda pada era kolonial, telah berdiri tegak sejak 1862. Bangunan ini mengalami perubahan dramatis ketika dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna, pada tahun 1932.

Dahulu, museum ini adalah tempat dimulainya produksi rokok Sampoerna, yang kemudian berkembang menjadi salah satu merek paling populer di Indonesia.

Pilihan Editor :

Museum House of Sampoerna sekarang menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Surabaya, dan bangunan ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pemandangan kota ini.

Tulisan ini akan membantu Anda untuk menggali lebih dalam tentang sejarah yang menakjubkan dan daya tarik unik dari museum ini, dan membantu Anda memahami mengapa tempat ini menjadi tujuan yang sangat dicari oleh pengunjung yang ingin merasakan keindahan budaya dan industri tembakau Indonesia.

Sejarah Museum House of Sampoerna

Museum House of Sampoerna : Dahulunya pabrik rokok pertama

Terlepas dari pro dan kontra tentang dampak negatif rokok, menurut penulis sejarah pendiri PT. HM Sampoerna, yaitu Liem Seeng Tee, layak dijadikan sebuah film yang inspiratif. Beliau telah membuktikan from zero, to hero.

Sejarah Museum House Of Sampoerna (HoS) Surabaya dimulai dari sejarah sosok pendirinya terlebih dahulu. Pada tahun 1898, setelah ibunya wafat di Fujian, Cina, Liem bersama ayah dan adiknya pindah ke Indonesia.

Perlu diketahui bahwa pada saat itu, keluarga Liem tergolong sebagai keluarga yang miskin. Tujuan keluarganya pindah ke Indonesia untuk merubah kondisi ekonominya.

Penderitaan Liem setelah datang ke Indonesia belum berhenti. Saat usia Liem masih 5 tahun, ayahnya wafat. Di tahun-tahun sebelumnya ia berpisah dengan adiknya yang diadopsi oleh salah-satu keluarga di Singapura.

Setelah itu, Liem Seeng Tee diadopsi oleh oleh salah-satu keluarga yang ada di Bojonegoro. Inilah gerbang awal bagi beliau mengenal tembakau.

Karena saat diadopsi oleh keluarga tersebut, Liem diajarkan secara keseluruhan tentang tembakau saat usia beliau menginjak dewasa.

Liem belajar tentang cara meracik tembakau, hingga menjadi penjual asongan dari gerbong ke gerbong kereta. Tahun 1912, Liem kemudian menikah dan membuka sebuah warung.

Salah-satu yang dijual di warung tersebut adalah tembakau khas racikannya. Bahkan beliau menjualnya juga dengan berkeliling menggunakan sepeda ontel.

Usaha memang tidak akan mengkhianati hasil. Akhirnya pada tahun 1913 Liem berhasil mendirikan sebuah perusahaan tembakau, dan rokok.

Perusahaan pertama Liem Seeng Tee bernama Handel Maastchapij. Kemudian berubah menjadi N V Handel Maastchapij, dan akhirnya setalah perang dunia ke II berubah menjadi Hanjaya Mandala Sampoerna, atau yang lebih dikenal dengan PT. HM Sampoerna.

Gedung yang saat ini menjadi Museum House Of Sampoerna, sejarah awalnya merupakan sebuah panti asuhan yang dikelola oleh Belanda.

pada tahun 1932, Liem membeli bangunan tersebut. Dikarenakan pada tahun sebelumnya, tepatnya di tahun 1912, panti asuhan tersebut pindah.

Tujuan membeli bangunan tersebut sebagai tempat produksi rokok. Hingga pada tahun 1964 sejarah House Of Sampoerna dimulai. Baru pada tanggal 9 oktober tahun 2003, tempat tersebut menjadi Museum House Of Sampoerna.

Museum House Of Sampoerna Surabaya, adalah cara lain untuk menikmati tembakau, dan rokok. dengan kata lain, tidak berarti harus merokok.

Lokasi dan Rute Menuju Museum

Museum Sampoerna ini terletak di alamat Jalan Sampoerna, Desa Krembengan Utara, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi ini ada di tengah kota sehingga mudah untuk Anda jangkau dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Akses jalannya juga sudah sangat bagus.

Bangunan museum ini tidak di pinggir jalan raya, melainkan masuk gang sebelah Jembatan Merah Plaza. Gang ini dapat dilewati mobil dan sepeda motor.

Jadi jika Anda membawa mobil, Anda tetap dapat masuk ke gang ini sehingga tidak perlu berjalan untuk tiba di lokasi museum. Hanya saja tetap harus berhati-hati terutama saat berpapasan dengan kendaraan lain.

Harga Tiket Masuk Museum House of Sampoerna

Tempat ini makin jadi favorit karena gratis. Pengunjung tak perlu membeli tiket masuk museum untuk menikmati berbagai atraksi wisata yang ada.

Anda hanya perlu membayar tarif parkir kendaraan bagi Anda yang membawa kendaraan. Demikian juga jika Anda belanja souvenir atau ngopi dan makan di Cafe Tanamera.

Jam Operasional Museum House of Sampoerna

Mungkin Anda bertanya museum ini buka jam berapa, Museum ini buka dari Senin sampai Minggu dari jam 09.00 sampai jam 18.00 WIB.

Jika ingin nyaman dan santai, kami sarankan untuk datang di pagi hari karena pengunjung relatif sepi. Namun untuk saat ini museum masih tutup untuk sementara hingga beberapa waktu kedepan.

Fasilitas Museum

Museum ini mempunyai fasilitas-fasilitas yang tergolong lengkap. Anda akan menjumpai fasilitas tempat parkir yang luas dan terlihat rapi. Fasilitas lainnya adalah pusat informasi.

Di bagian dalam museum, terdapat fasilitas gallery koleksi dan juga biografi sejarah. Selain itu, ada juga pusat produksi rokok.

Fasilitas yang tak boleh ketinggalan untuk kami sebutkan adalah spot-spot foto yang ada di dalam museum. Dua fasilitas yang terakhir adalah pusat souvenir dan cafe.

Untuk fasilitas cafe ini bisa menjadi alternatif jika Anda tidak menemukan tempat wisata kuliner Surabaya terdekat untuk santap siang.

Tips Buat Kamu Yang Mau Berkunjung ke Museum House of Sampoerna

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat berkunjung ke Museum House of Sampoerna, disarankan untuk mengikuti tur museum yang akan memberikan pengetahuan yang mendalam tentang sejarah dan proses pembuatan rokok Sampoerna.

Cobalah untuk datang lebih awal untuk menghindari keramaian dan dapat menjelajahi museum dengan lebih santai.

Jangan sampai terlewatkan untuk menyaksikan proses produksi rokok secara langsung di lantai dua dan merasakan aroma cengkeh yang otentik.

Setelah berkeliling museum, manfaatkan waktu Anda untuk bersantai di Cafe Tanamera dan menikmati segelas kopi berkualitas yang mereka sediakan.

Sebelum pulang, jangan lupa untuk mampir ke toko souvenir di lantai satu dan membeli beberapa oleh-oleh khas Surabaya sebagai kenang-kenangan dari kunjungan Anda.

Anda mungkin juga suka...

Eksplorasi konten lain dari sentul.city

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca