Pura Gunung Kawi – Pulau Bali, siapa yang tidak mengetahuinya? Hampir semua orang pernah mendengar tentang Pulau Bali, bahkan banyak yang pernah mengunjunginya.
Pulau Bali terkenal dengan keindahan pantainya, antara lain air lautnya yang umumnya jernih, berwarna biru kehijauan seperti di lukisan, hingga nikmatnya wisata kuliner di sana.
Namun tak hanya pantainya saja yang indah, di sana juga terdapat banyak pura sehingga Bali mendapat julukan “Pulau Seribu Pura”.
Pura ini selalu anda jumpai hampir di setiap sudut pulau Bali, dimana keberadaannya sangat disakralkan karena menjadi tempat persembahyangan umat Hindu.
Selain disakralkan karena sebagai tempat sembahyang, pura juga disakralkan karena merupakan istana roh leluhur dan istana para dewa yang merupakan perwujudan dari Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Sekadar informasi, pura di Bali dibuka untuk umum dengan tujuan untuk memperkenalkan agama Hindu dan budaya Bali serta nilai-nilai leluhur kepada masyarakat umum.
Sejarah Pura Gunung Kawi
Pura-pura di Bali mempunyai ciri khas tersendiri dan tentunya ada sejarah yang melatarbelakangi pembangunannya.Bila kamu masih bingung memilih pura apa yang bisa kamu kunjungi maka kali ini pembasan akan membawa ke sebuah pura yang megah dan memiliki kisah sejarah yang kental dibaliknya yaitu Pura Gunung Kawi Sebatu di Gianyar, Bali.
Pura bagi umat Hindu memang sangat sakral keberadaannya karena sebagai salah satu sarana mereka untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, begitu pula dengan keberadaan Pura Gunung Kawi Sebatu di Gianyar ini.
Pilihan Editor :
Pura yang memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi ini berada di area hutan dan tebing sehingga membuat suasananya sejuk dan asri.
Biasanya semua pura yang ada di Bali memiliki jenis-jenis tertentu dan untuk Pura Gunung Kawi Sebatu ini termasuk dalam pura “Dhang Kahyangan” yang artinya semua umat Hindu boleh bersembahyang disini tanpa dibatasi oleh kasta.
Memasuki area pura kamu akan takjub dengan megahnya bangunan pura dan tatanannya selain itu pura ini kaya sekali akan air melalui sumber air serta air pancuran yang menghiasi lingkungan pura dengan tujuan untuk memuliakan Hyang Wisnu.
Tak berbeda jauh dari pura lainnya, Pura Gunung Kawi Sebatu ini menganut sistem Tri Mandala yang dimana komplek pura ini dibagi jadi 3 bagian mulai dari jaba pura, jaba tengah dan jeroan.
Pada area pekarangan atau jaba pura terdapat sebuah wantilan yaitu sebuah paviliun besar yang biasanya digunakan untuk berkumpul orang banyak lalu ada juga perantenan atau dapur serta sebuah Pelinggih Ngaskara Kajang.
Selain itu terdapat juga kolam dengan pancuran air sebagai tempat melukat yang disebut dengan Genah Panglukatan yang disampingnya terdapat Pelinggih Batara Gangga, kolam ini diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin melaksanakan kegiatan melukat atau membersihkan diri.
Ketika memasuki jaba tengah kamu akan melihat sebuah Bale Patok di tengah-tengah, Bale Paselang di serong kirinya sedangkan Bale Agung ada di serong kanan dan menuju ke bagian kiri jaba tengah ada sebuah kolam dengan pancuran air yang ditengahnya terdapat candi dan konon katanya bagian ini adalah yang paling disucikan sehingga yang bisa menyentuh air dari kolam ini hanya pemangku dan pendeta saja.
Pada sisi kanan jaba tengah akan kamu temukan Taksu, Pangastawan Tirta, Gedong Tarub, Pelinggih Gunung Sari, Pelinggih Batara Gunung Lebah, Pelinggih Batara Gunung Agung, Menjangan Saluang serta berbagai macam bale.
Beranjak masuk pada bagian jeroan yaitu tempat yang sangat sakral untuk umat Hindu bersembahyang, disana kamu akan melihat tempat sesajen, Paruman, Tepasana, Pengastulan Karang Jro Mangku Brata, Pelinggih Batara Gunung Kawi, Meru Ratu Gunung Lebah, Meru Ratu Gunung Agung, Menjangan Seluang, Padmasana Pelinggih Batara Wisnu, Pangastulan Saking Karang Bukti dan Pangastulan Karang Liguh.
Selain sekedar berwisata, ikut bersembahyang atau melukat kamu juga bisa melihat sebuah kolam ikan koi dengan ukuran sangat besar pada area pekarangan pura ini yang di dalamnya terdapat ribuan ekor ikan koi yang dikeramatkan umat Hindu.
Bagi kamu yang akan berkunjung ke pura ini harus memakai pakaian yang layak dan sopan, menjaga tata krama dan untuk wanita yang sedang dalam masa menstruasi dilarang untuk memasuki pura.
Lokasi Pura
Adapun lokasi Pura Gunung Kawi terletak di Desa Tampaksiring Bali Kabupaten Gianyar, tidak begitu sulit untuk menemukan lokasi tempat ini karena terletak di jalan yang sangat strategis.
Pura Gunung Kawi terletak di dekat desa Tampak Siring, sekitar 5 km dari Pura Tirta Empul yang terkenal. Lokasinya 35 km dari kota Denpasar, 50 km dari Kuta, dan 68 km dari Nusa Dua.
Jika anda menempuh perjalanan dari Kuta memerlukan waktu sekitar 90 menit untuk mencapai lokasi ini, dan di setiap persimpangan jalan terdapat petunjuk arah yang menunjukkan lokasi Pura Gunung Kawi. Masih satu jalur dari Pura Goa Gajah, Pura Pusering Jagat, Pura Gunung Kawi, dan Pura Tirta Empul.
Fasilitas Pura Gunung Kawi
Fasilitas yang ada di destinasi wisata Pura Gunung Kawi ini sangat lengkap sehingga menjadi destinasi wisata sejarah yang sangat sering dikunjungi di desa ubud ini, dimana terdapat tempat parkir yang sangat luas sehingga anda tidak perlu bingung lagi. untuk menemukan tempat parkir di sini.
Di parkiran terdapat toko minuman dan jajanan, anda bisa membeli disini jika haus dan beristirahat di warung-warung yang terdapat disini.
Di sepanjang jalan menuju Pura Gunung Kawi terdapat beberapa toko di kiri kanan jalan yang menjual berbagai macam kerajinan tangan yang bisa anda bawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau pasangan, terdapat loket tiket masuk, dimana anda akan mengenakan selendang jika kamu pergi ke kuil.
Pura Gunung Kawi, karena tempat ini disakralkan oleh masyarakat setempat, maka anda akan menggunakan selendang untuk menghormati keberadaan situs Candi Gunung Kawi ini, dan selendang ini tidak dipungut biaya, disediakan oleh pengelola Pura ini.
Jadi jangan ragu lagi jika anda berkunjung ke Pura ini dengan fasilitas yang lengkap, pasti membuat Bali Tours anda sangat menyenangkan.