Rute KRL dari Bogor Sekarang Hanya Menuju Jakarta Kota – Stasiun Bogor di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No: PM. 26/PW.007/MKP/2007, 26 Maret 2007.
Stasiun Bogor dahulunya hanya merupakan terminal pemberhentian terakhir untuk jalur kereta api Batavia — Buitenzorg (sebutan kota Bogor pada masa itu) yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda
Jalur kereta Bogor melalui perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) dan dioperasikan sejak tahun 1872 dan baru pada tahun 1881 gedung Stasiun Bogor dibangun untuk menampung jumlah penumpang yang semakin bertambah.
Kini stasiun ini disibukkan oleh para penglaju dari Bogor dan Sukabumi menuju ke Depok dan Jakarta, yang sebagian besar dilayani oleh Kereta Rel Listrik (KRL) Jabotabek serta Kereta Rel Diesel (KRD) Sukabumi – Bogor.
Hal ini menyebabkan KRL Lintas Bogor saat ini sangat ramai dipadati oleh ribuan atau bahkan jutaan penumpang setiap minggunya
KRL Lintas Bogor sebelumnya melayani rute Central Line yaitu Bogor/Depok-Manggarai-Jakarta Kota dan rute Loop Line yaitu Bogor/Depok-Tanah Abang-Angke/Jatinegara.
Namun, mulai 28 Mei 2022 lalu terjadi perubahan secara besar-besaran untuk KRL Lintas Bogor dan Cikarang.
Perubahan rute KRL sejak diberlakukannya sistem Switch Over Kelima (SO 5) di Stasiun Manggarai memicu pro dan kontra dari banyak penumpang.
Apalagi kini KRL Lintas Bogor/Depok-Tanah Abang-Angke/Jatinegara dan KRL Lintas Bekasi/Cikarang-Manggarai-Jakarta Kota ditiadakan sehingga penumpang KRL kedua lintas tersebut harus melakukan transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai.
Sudah banyak penumpang KRL yang mengeluh kesulitan dengan rute baru KRL ini sejak diberlakukan mulai Sabtu (28/5/2022) lalu.
Namun, salah satu penumpang KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat bernama Kurniasih justru begitu menyambut baik perubahan rute KRL tersebut.
“Aku setuju-setuju saja kalau rutenya seperti ini untuk sementara. Karena kan untuk kebaikan juga ke depannya.
Terus selama ini warga Bekasi yang mau ke Tanah abang kan transit, jadi kaya jadi kesempatan bagus gitu, jadi bisa gantian jadi warga Bekasinya gak usah transit kalau mau ke Tanah Abang.
Gantian yang dari Bogor mau ke Tanah Abang yang transit gitu,” ujarnya kepada Okezone, Senin (30/5/2022).
Jadi buat pekerja – pekerja dari Bogor tujuan Jakarta kota sih menurut aku masih aman,” tambah Kurniasih.
Dia juga menjelaskan kalau dia tidak terkena dampak signifikan dari perubahan rute KRL ini.
“Kebetulan aku enggak transit, jadi aku seneng seneng aja kalau rutenya diubah menurut aku gak masalah, mungkin buat pekerja – pekerja yang harus ke Tanah Abang gitu yang agak repot karena harus transit ya,” lanjutnya.
Bahkan, dia menyebut kalau estimasi waktu berangkat kerjanya lebih cepat.
“Tadi aku naik dari Stasiun Universitas Indonesia (UI) pukul 5.50 WIB sampai di Stasiun Gondangdia 6.25 WIB.
Biasanya KRL ke tahan di Manggarai cukup lama, jadi perjalanan bisa 45-50 menit, ini cuma 30-35 menit tadi. Jadi tadi lebih cepat sampainya,” ungkapnya.
Dia pun menambahkan kalau KRL masih menjadi transportasi andalan yang sangat aman untuknya berangkat kerja atau melakukan aktivitas lainnya.
Sehingga, dia berharap perjalanan kerjanya dengan KRL akan selalu aman dan nyaman.
Perubahan Rute KRL Lintas Bogor dan Bekasi, KRL dari Stasiun Bogor Sekarang Hanya Menuju Jakarta Kota
Switch Over merupakan pergantian sistem operasional yang ditujukan untuk untuk menata dan mengkondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai, sehingga pembangunan bisa berlanjut.
Adapun perubahan rute jalur layanan KRL Jabodetabek yang berlangsung mulai 28 Mei 2022 adalah sebagai berikut:
- KRL Lintas Cikarang tak lagi menuju Stasiun Jakarta Kota melainkan ke Stasiun Angke/Kampung Bandan via Manggarai/Pasar Senen menggunakan Sistem Full Racket dan Half Racket
- KRL Lintas Loop Line dengan tujuan Bogor-Angke/Jatinegara akan dinonaktifkan
- KRL Lintas Bogor hanya akan menuju Stasiun Jakarta Kota melewati Jalur Layang (Elevated) Stasiun Manggarai
Dengan perubahan rute perjalanan KRL Commuter di Jabodetabek ini, pola operasi layanan KRL Lintas Cikarang/Bekasi akan melayani dua skema, yakni:
- Full Racket (Looping)
- Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai – Kampung Bandan – Pasar Senen – Jatinegara – Bekasi/Cikarang
- Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Pasar Senen – Kampung Bandan – Manggarai – Jatinegara – Bekasi/Cikarang
2. Half Racket Cikarang/Bekasi
- Cikarang/Bekasi– Jatinegara – Manggarai – Tanah Abang – Kampung Bandan (PP)
- Cikarang/Bekasi – Jatinegara – Manggarai – Tanah Abang – Angke (PP)
Sementara itu, untuk Lintas Rangkasbitung, Lintas Tangerang, dan KA Bandara Soetta tidak ada perubahan rute melainkan terdapat beberapa penambahan jadwal yang berlaku.
Link unduh jadwal KRL Jabodetabek format pdf klik di sini.
Kepadatan Stasiun Manggarai Usai diberlakukannya Switch Over Kelima (SO5)
Efek diberlakukannya switch over kelima (SO5) di Stasiun Manggarai yang menyebabkan berubahnya rute KRL Jabodetabek berdampak sangat serius bagi beberapa penumpang.
Apalagi saat ini Stasiun Manggari tengah melakukan pembangunan yang sangat besar karena pada 2025 mendatang Stasiun Manggarai direncanakan akan menjadi stasiun sentral
Stasiun Manggarai direncanakan akan memiliki 18 jalur atau track dan akan melayani penumpang KRL seperti biasanya dan juga penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ).
Baca juga: Ada Perubahan, Inilah Cara Cek dan Link Download Peta Rute KRL Jabodetabek 2022
Menurut Didiek, Stasiun Manggarai sebelum dilakukan transformasi double double track atau DDT hanya memiliki tujuh track atau jalur.
Jumlah itu, kata dia, tidak akan bisa memenuhi kebutuhan penumpang yang terus menerus meningkat atau naik setiap tahunnya.
Sehingga pemerintah pusat tengah berupaya membangun DDT (Double Double Track) pada lintas Manggarai hingga Cikarang itu, dari tujuh track akan menjadi 18 track atau 18 jalur.
“Dalam rangka apa? Ini karena angkutan di kawasan Jabodetabek itu naik terus dan naiknya rata-rata lebih dari 10 persen selama setahun. Itu sudah kajian ya,” tutur Didiek.
Perubahan Rute KRL disebut Lebih Aman
Sebelumnya, Didiek mengatakan dengan adanya perubahan ini, transit pengguna KRL di Stasiun Manggarai akan jauh lebih aman
Hal tersebut terbilang lebih aman karena sudah tidak perlu lagi menyeberang antar rel, tapi naik dan turun lantai menggunakan tangga, escalator dan lift yang telah disediakan oleh pihak Stasiun Manggarai.
Perubahan pola transit di Stasiun Manggarai yang semula sistemnya bersifathorizontal, sekarang bersifat vertikal.
“Selain itu, kecepatan perjalanan KRL meningkat dari 70 km/jam menjadi 90 kilometer perjam pada lintas Manggarai-Jakarta Kota dan menjadi 95 kilometer perjam pada lintas Cikarang/Bekasi-Jatinegara,” tutur dia pada 27 Mei 2022 lalu.
PT KAI berharap kepada para pengguna KRL untuk dapat ikut bersama-sama menjaga berbagai fasilitas yang ada di stasiun
Penumpang lainnya harus mengutamakan lift dan escalator bagi penumpang yang membutuhkan seperti penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil, dan ibu membawa anak, serta diharapkan untuk dapat selalu mengikuti arahan dari petugas di stasiun maupun di dalam KRL.
“KAI berkomitmen untuk terus menyediakan transportasi massal perkeretaapian yang mudah untuk diakses, terjangkau, dan ramah lingkungan,” kata Didiek.
Baca Artikel Menarik Lainnya di sini