Sekolah Anak Indonesia – Majemuknya masyarakat Sentul City menciptakan banyak variasi dalam kehidupan sehari hari seperti kuliner yang disajikan, ada kuliner khas jawa barat, ada kuliner khas indonesia, ada juga kuliner khas luar negeri. Obyek wisata pun banyak bentuknya, ada wisata air, wisata alam, wisata rekreasi, wisata edukasi dan lain sebagainya. hal itu juga terjadi didunia pendidikan, ada banyak macam pendidikan untuk warga Sentul City tapi apa yang dilakukan Sekolah Anak Indonesia ini berbeda, mereka menyelanggarakan pendidikan di Sentul City untuk anak dari daerah tertinggal, Mulia !.
Salah satu point pancasila Indonesia adalah ” keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal itu menyimpulkan semua warga indonesia berhak atas asas sosial yang sama dimanapun mereka berada. Berhak aats udara bersih yang dihirup, air bersih yang diminum, berhak atas tempat tinggal dan juga pendidikan bagi manusianya. Kenyataannya untuk masalah pendidikan banyak daerah di Indonesia yang belum bisa merasakan hal yang sama, ini bukan menjadi rahasia lai, semua sudah tahu.
Menjadi bagian warga Indonesia yang prihatin dengan kondisi itu membuat beberapa orang di yayasan Alirena mendirikan sebuah sekolah khusus anak anak dari daerah tertinggal, Sekolah anak Indonesia namanya, Sekolah Anak Indonesia (SAI) merupakan sekolah berasrama mulai kelas 4 SD, SMP hingga kelas 12 SMA khusus untuk anak didik dari daerah tertinggal. SAI juga menyelenggarakan pendidikan nonasrama untuk anak didik dari daerah sekitar sekolah mulai tingkat SD kelas 1. SAI menerapkan metode belajar APeL (Anak Pemilik Pembelajaran) untuk membantu anak-anak belajar secara kontekstual dan dengan cepat mengejar ketertinggalan mereka melalui: Metode Ilmiah (Scientific Method), dan Rekayasa Teknologi (Engineering Design).
Visi dari Sekolah ini adalah ; Menghasilkan anak bangsa yang mencintai dan memiliki daerahnya. Dengan misi Melaksanakan pembelajaran yang terpadu melalui:
- Sistem sekolah berasrama
- Kegiatan belajar mengajar dengan metode APeL (Anak Pemilik Pembelajaran)
- Pembelajaran yang menekankan pada matematika – sains – teknologi
- Penyelenggaraan program ekstrakurikuler dan kecakapan hidup yang komprehensif
- Pengembangan karakter dan budi pekerti
- Wawasan kebangsaan dan budaya
