Taman Nasional Lorentz – Apakah anda tahu kalau Indonesia memiliki taman nasional terbesar di Asia Tenggara? Yups, Taman Nasional Lorentz didirikan pada tahun 1997 di Papua dan ditetapkan sebagai taman nasional terbesar di Asia Tenggara oleh UNESCO.
Bahkan pada 1999 taman nasional ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Salah satu taman nasional di Indonesia ini memiliki luas area hingga 2.505.600 hektar, tidak sampai di situ saja, karena WWF menetapkan Taman Nasional Lorentz sebagai kawasan konservasi terlengkap di Asia Pasifik.

Sejarah Taman Nasional Lorentz
Taman nasional ini ditemukan oleh orang Belanda dengan nama H.A. Lorentz, ekspedisi menjelajahi wilayahnya dilakukan pada tahun 1907. Saat itu orang Belanda beranggapan bahwa salju yang terdapat di dalam daerah tropis Papua harus dijelajahi oleh orang Belanda, bukan dari negara Eropa yang lain.
Ketika melakukan ekspedisi di tahun 1907, H.A Lorentz ditemani oleh satu detasemen militer, fungsi dari adanya militer dalam ekspedisi adalah melindungi para anggota tim peneliti dari kemungkinan diserang oleh masyarakat lokal. Taman Nasional Lorentz tidak ditemukan begitu saja, perlu perjalanan panjang untuk mendatanginya.
Pilihan Editor :
Pertama, tim ekspedisi menyusuri sungai Utara, kemudian berjalanan kaki menyusuri hutan hujan tropis yang belum terjamah. Setelah masuk ke dalam hutan, banyak dari tim peneliti ataupun militer yang terkena penyakit beri-beri, sebab kekurangan vitamin. Meski gagal, namun tim ekspedisi ini sudah berhasil memulai langkah awal.
Karena gagal di penelitian pertama, H.A Lorentz melakukan penelitian kedua untuk menuju taman nasional ini. Ekspedisi kedua dilakukan di tahun 1909, dalam ekspedisi ini tujuannya mencapai puncak bersalju. Rute yang digunakan untuk mencapainya tidak berbeda dengan rute sebelumnya.

Ketika melakukan penelitian, hubungan antara tim peneliti dengan masyarakat lokal terjalin dengan baik. Ini terlihat dengan disembelihnya dua babi untuk menjadi santapan tim ekspedisi yang dipimpin oleh H.A Lorentz. Di ekspedisi ini pula, anggota tim berhasil mengumpulkan berbagai macam specimen tumbuhan dan hewan disana.
Setelah melakukan perjalanan yang panjang, akhirnya tim ekspedisi ini berhasil sampai di dataran tinggi bersalju. Taman Nasional Lorentz ini di bagian puncaknya diberi nama sesuai dengan Ratu Belanda saat itu, yakni ratu Wilhelmina.
Kawasan Taman Nasional Lorentz
Kawasan dari taman nasional ini berada di bagian tengah dan selatan Papua, lokasinya membentang di wilayah dengan ukuran sekitar 2,4 juta hektar. Taman nasional ini merupakan taman nasional nasional yang paling luas di Asia Tenggara.
Kawasan taman nasional di Indonesia asal Papua ini bahkan mencakup 10 kabupaten yang ada di Provinsi Papua, yakni Kabupaten Mimika, Paniai, Asmat, Ndua, Yahukimo, bahkan Kabupaten Jaya Wijaya, Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jawa. Kawasan taman nasional ini juga membentang di sepanjang gletser khatulistiwa di pegunungan Asia Tenggara.
Ekosistem yang ada di taman nasional ini cukup beragam, Anda akan menemukan ekosistem pantai dan Pegunungan Alpin, hutan rawa, hutan yang ada di tepi sungai, hutan sagu dan gambut bahkan padang rumput. Jika Anda menjelajah lebih dalam, Anda akan menemukan hutan keranggas dan juga kerak lumut.
Pesona Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz Papua memiliki daya tarik yang tidak bisa Anda temukan di taman nasional lain di Indonesia, bahkan di dunia, diantaranya adalah:
Tempat Tinggal Suku Asli Papua
Terdapat Sembilan suku pedalaman yang masih tinggal di dalam wilayah taman nasional ini, diantaranya suku Dani, Lani, Amugame, Nduga, Komoro dan juga Asmat. Suku lainnya adalah suku Sempan, Somahai, Komoro dan juga suku Moni.
Anda yang ingin mengenal lebih jauh suku pedalaman yang ada di Papua, berkunjunglah ketika Festival Lembah Baliem dilakukan, yakni di Bulan Agustus. Di festival tersebut, Anda bisa melihat simulasi perang suku yang sudah dilakukan secara turun temurun di Taman Nasional Lorentz.
Melihat Salju Abadi di Taman Nasional Lorentz
Di Indonesia ternyata terdapat pegunungan bersalju yang terletak di Papua, salju yang ada disana merupakan salju abadi, sehingga akan selalu ada sepanjang tahun. Puncak Jaya Wijaya juga merupakan tujuh puncak tertinggi di dunia, yang memiliki ketinggian 4.884 meter diatas permukaan laut.
Salju abadi di pengunjungan ini merupakan satu satunya getser tropika yang ada di Indonesia. Balai Taman Nasional Lorentz juga menyediakan fasilitas mendaki, namun dengan keamanan yang ketat, sebab untuk naik dan menaiki puncaknya butuh izin dan pengalaman.
Habitat Berbagai Satwa Langka di Taman Nasional Lorentz
Di dalam taman nasional ini Anda bisa menemukan hampir 630 spesies burung dan 123 mamalia lokal, termasuk berbagai satwa langka. Satwa tersebut baru yang sejauh ini teridentifikasi, kemungkinan masih ada satwa lain yang belum dinamai ada di taman nasional ini.
Salah satu satwa langka yang ada di Taman Nasional Lorentz adalah kangguru pohon. Hewan ini berwarna cokelat dan hanya bisa ditemukan di Papua. Nantinya kangguru pohon akan menjadi mascot untuk PON 2020 yang dilangsungkan di Papua.
Pesona Alam yang Eksotis
Di taman wisata ini Anda bisa menemukan Lembah Baliem, spot indah yang menjadi daya tarik wisata. Anda juga bisa menemukan Danau Habema yang berselimut awan karena berada di daerah pegunungan. Terdapat pula Pantai Pasir Putih Akima yang terkenal dan Goa Kontila.
Berkunjung ke Taman Nasional Lorentz bisa menjadi salah satu agenda menarik yang bisa dilakukan di akhir pekan atau masa liburan nanti.
Keunikan Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz terletak di 10 kabupaten Provinsi Papua yang kawasannya membentang di jajaran pegunungan tinggi di Asia Tenggara dan mencangkup ekosistem mulai dari laut hingga pegunungan. Kawasan ini juga memiliki kekayaan alam yang unik dan langka di dunia, bahkan taman nasional ini dikenal sebagai benteng terakhir yang mempunyai hutan belantara.
Carstensz Pyramid
Berdiri dengan gagahnya di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, Carstensz Pyramid adalah puncak tertinggi di deretan pegunungan tengah Pulau Papua.Nama Carstenz sendiri diambil dari nama seorang pelaut Belanda beranama Jan Carstenszoon yang merupakan orang pertama yang melaporkan adanya puncak-puncak berselimut salju di pegunungan tropis pada tahun 1623.
Dalam bahasa lokal puncak ini dikenal dengan nama Nemangkawi Ninggok yang memiliki arti Puncak Panah Putih. Heinrich Harrer adalah orang pertama yang berhasil menaklukkan puncak ini pada tahun 1962.
Carstensz Pyramid adalah salah satu destinasi wisata pendakian favorit bagi kalangan pendaki lokal maupun mancanegara. Hal ini dikarenakan Puncak Cartensz adalah satu dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua yang disebut juga dengan Seven Summits.
Lembah Danau-Danau
Sesuai namanya, Lembah Danau-danau memang memiliki banyak danau yang uniknya setiap ukuran dan warna airnya berbeda-beda. Kawasan ini juga menjadi tempat kemping bagi para pendaki sebelum menuju ke Puncak Cartensz, dan merupakan danau tertinggi di Indonesia.
Adanya peristiwa geologis berupa pertemuan lempeng Australia dan Pasifik telah membentuk morfologi pegunungan tengah Papua berdinding tebing yang curam dan cekungannya membentuk danau.
Satwa Endemik
Cenrawasih yang memiliki nama ilmiah Macgreogia pulchra adalah salah satu spesies endemik yang menghuni pegunungan Jayawijaya.
Burung ini memang sudah diakui kecantikannya, dan termasuk ke dalam salah satu satwa dilindungi dalam peraturan perdagangan internasional. Satu lagi satwa endemik dari pegunungan Papua, yaitu kanguru pohon mantel emas.
Jika biasanya kanguru dikenal sebagai hewan khas Australia, ternyata Papua juga punya loh. Menariknya, kanguru di papua adalah jenis kanguru pohon yang juga merupakan satwa marsupial atau mamalia yang berkantung.
Kanguru jenid ini makan buah dan biji-bijian, dengan tubuhnya yang berwarna coklat muda dan memiliki ekor panjang dengan warna yang lebih cerah.

