Istana Bogor : Bangunan Bersejarah Yang Ada Di Kota Bogor

Istana Bogor
Istana Bogor
Beritasatu.com

Istana Bogor -Kota Bogor identik dengan sebutan kota hujan. Alasannya tentu saja karena kota ini sering sekali hujan. Secara tak langsung, hal itu membuat Bogor menjadi lebih sejuk ketimbang kota besar lainnya, sehingga sering dijadikan sebagai tempat wisata.

Bogor menjadi tujuan destinasi banyak orang yang berasal dari beberapa kota di sekitar-nya seperti bekasi, depok, tangerang, dan jakarta. Selain banyaknya destinasi rekreasinya suhu di daerah tersebut pun sangat mendukung untuk menjelajahi daerah ini dikala liburan.

 Salah satu yang menarik di Bogor adalah adanya Istana Bogor. Istana ini merupakan salah satu istana kepresidenan Republik Indonesia yang sampai saat ini masih aktif digunakan oleh presiden.

Baca juga : Catatan Sejarah Berdirinya Istana Kepresidenan Ri Bogor

Sejarah istana bogor memiliki banyak cerita yang sangat menarik untuk disimak, hal ini akan banyak menumbuhkan hal positif yang bisa di dapat. Tak jarang warga yang mengunjungi istana ini,

karena di istana ini banyak hal menarik salah satu diantaranya adalah adanya rusa – rusa yang manis di halaman istana bogor. Banyak warga yang sengaja datang hanya untuk memberi makan rusa – rusa ini.

Bangunan yang diprakarsai pembangunannya pada tahun  1745  oleh Gubernur Jendral Van Imhoff  ini awalnya diberi nama Buitenzorg yang berarti tanpa kekhawatiran. Sketsa bangunannya dibuat sendiri oleh beliau dengan mencontoh arsitektur Blenheim Palace,

kediaman Duke of Malborough, sebuah istana tempat tingal bangsawan di Oxford Inggris yang mana tujuannya untuk tempat peristirahatan orang-orang Belanda yang sedang ada di Batavia pada waktu itu.

Proses pembangunannya melewati phase yang panjang, bertahap dari satu gubernur ke gubernur lainnya yaitu pada masa Gubernur jendral Jacob Mossel yang masa dinasnya dari tahun 1750 hingga tahun 1761.

Baca juga : Kebun Raya Bogor Primadona Icon Kota Bogor

Bagian – bagian istana bogor

Sejarah Berdirinya Istana Bogor terdapat dua gedung yang mengapit, terlihat patung perunggu ritual meminta hujan pada gedung di sisi kiri tepatnya di teras gedung.

Patung tersebut adalah hasil karya Marta Jiraskova seorang seniman ceko yang dibuat pada tahun 1938. Patung tersebut merupakan hadiah yang diberikan kepada Presiden Soekarno oleh Presiden Yugoslavia  pada saat itu Josip Broz Tito.

Gedung sayap kiri memiliki enam ruang tidur yang ditujukan  bagi para tamu negara setingkat menteri. di ruang ini dilengkapi juga dengan sebuah ruang makan dan ruang duduk. Pada masa Belanda, sayap kiri ini dipergunakan bagi hunian staf Gubemur Jenderal.

Sedangkan, di gedung sisi kanan, terdapat patung dari bahan serupa dan karya seniman yang sama dinamai Ritual Terima Kasih. Gedung ini digunakan untuk menjamu  tamu-tamu negara setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan.

Yang mana dahulu kala pada zaman Belanda gedung ini juga difungsikan untuk hal yang sama. Bangunan ini terdiri beberapa kamar tidur dengan banyaknya 4 ruang kamar tidur. 

Beberapa tamu negara seperti raja dan presiden telah menjadi tamu Republik Indonesia di Istana Bogor. Selain bangunan – banguan diatas, istana ini juga memiliki beberapa nama ruangan khusus, yaitu :

Ruang Pancanegara

Ruang ini berada di gedung sayap kiri, dahulu ruangan ini digunakan untuk pertemuan lima Perdana Menteri pada tahun 1954. Pertemuan tersebut dilakukan oleh negara Indonesia, India, Pakistan, Sri Lanka dan Burma.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun berikutnya. Ini merupakan sebuah langkah awal strategis untuk mempererat kerja sama antara negara-negara Asia dan Afrika.

Oleh karena itu ruangan ini disebut dengan pancanegara, bendera-bendera kebangsaan lima negara yang hadir pada saat itu pun masih menghiasi ruangan ini.

Ruang Teratai

ruangan ini merupakan sebuah bangsal yang terletak di belakang serambi terbuka gedung induk Istana Bogor. Ruangan ini difungsikan juga untuk menyambut tamu – tamu negara.

Disebut ruang Teratai karena di ruangan ini terdapat lukisan Bunga Teratai karya c.L. Dake, Jr. Dimana lukisan ini dibuat pada tahun 1952 berdasarkan teratai besar (Victoria regia) dari Amazon, Brazil,

yang saat itu berada di kolam depan Istana Bogor. Sampai saat ini pun teratai ini masih menghiasi kolam tersebut, banyak sekali pengunjung yang mengabadikan foto2 di area itu.

Ruang Garuda

Ruangan ini pernah digunakan oleh Presiden RI yang pertama untuk melakukan pesta Tarian tradisional yaitu tari lenso. Di dalam Ruangan ini terdapat  lambang negara Garuda Pancasila pada dinding kepala, oleh karena itu ruangan ini disebut Ruang Garuda.

Di dalam ruang Garuda terdapat  ruang perpustakaan, ruang kerja, dan ruang makan besar. Banyak sekali buku koleksi di ruang perpustakaan tersebut. Ini dapat menarik minat baca bagi para pengunjung.

Tujuan pembangunan Museum Bogor

Istana Bogor ini dibangun pada masa Kolonial Belanda, yang mana pada saat itu pembangunan gedung ini ditujukan untuk kediaman peetinggi – petinggi pemerintahan Belanda yaitu gubernur.

Karena udara dan suhunya yang sejuk membuat gubernur jenderal tertarik untuk membangun tempat kediaman di daerah bogor ini dan dinamakan Buitenzorg dalam bahasa Belanda

yang memiliki arti  tanpa peduli – without worry atau carefree dalam bahasa Inggris, sans souci dalam bahasa Perancis. Buitenzorg adalah nama yang tepat bagi tempat para pelancong untuk melupakan hiruk pikuk  di Batavia yang saat itu menjadi pusat pemerintahan yang penuh keramaian.

Perkembangan Istana Bogor

Seiring dengan waktu berjalan, bangunan ini mengalami beberapa perubahan baik secara fisik maupun fungsional. istana ini pun sempat mengalami kerusakan dikarenakan adanya peperangan kerajaan banten dengan pemerintahan kolonial belanda.

Bangunan  istana yang belum selesai dibangun di Buitenzorg itu dibakar dalam salah satu serangan dan mengalami kerusakan berat. Namun,pada saat pergantian kepemimpinan proses pembangunan dan pemugaran dilakukan kembali.

Pada tahun 1802, di  sudut halaman bangunan istana yang seluas sekitar 28 hektar itu didirikan sebuah gereja. Yang mana hingga sekarang gereja itu masih berfungsi, tetapi dipisahkan dari lahan Istana Bogor dengan pagar, agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

 Bangunan asli gereja itu juga sudah diganti dengan yang baru pada awal abad ke-20. Kini pun fungsi bangunan istana ini telah beralih fungsi menjadi kediaman Presiden Republik Indonesia.

Koleksi Istana Bogor

Saat ini Istana Bogor banyak menyimpan berbagai macam benda seni peninggalan sejarah masa lampau seperti lukisan, patung, keramik, dan aneka benda seni lainnya. Salah satu koleksi yang menarik dari istana ini adalah adanya binatang rusa yang ada di halaman istana bogor.

Rusa-rusa di Istana Bogor pada mulanya didatangkan dari negara Nepal pada awal tahun 1800. Yang mana pada saat itu istana Bogor menjadi kediaman Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles.

Saat itu Raffles menginginkan sesuatu yang berbeda di istananya, maka ia pun terpikir untuk mendatangkan beberapa rusa. Hingga Sekarang, rusa-rusa itu sudah semakin banyak dan mencapai ratusan ekor.

Setiap hari gerombolan rusa makan serta bermain di halaman Istana Bogor yang luasnya 28 hektar. Banyak sekali para pengunjung yang melihat dari luar halaman istana berhenti sejenak untuk membari makan rusa – rusa tersebut dengan seikat wortel.

Dengan jumlah yang banyak itu tentu saja tak sehat bagi para rusa dan juga memberatkan biaya operasional rumah tangga Istana yang setiap hari memberi makan. Oleh karena itu sebagian rusa-rusa itu pun ada yang kemudian dihibahkan ke berbagai lembaga.

Liburan ke Istana bogor dapat menjadi liburan yang menarik bukan? dengan banyaknya nilai historis dan koleksi yang dimiliki istana bogor merupakan tempat yang layak untuk dikunjungi

Sebab bagi para pengunjung yang datang dan berlibur di Istana Bogor ini maka akan mendapatkan pengalaman menarik di dalam perjalanan wisata yang dilangsungkan

ditambah lagi penambahan wawasan nilai historis dengan melihat dan bersentuhan secara langung dengan bangunan serta kawasan yang memiliki kontribusi dalam perkembangan sejarah Indonesia.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari sentul.city

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca