Taman Nasional Baluran – Banyuwangi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Selain itu Banyuwangi adalah ibu kota kabupaten.
Posisinya sebagai ibu kota kabupaten menjadikan banyaknya gedung-gedung pemerintahan, cabang-cabang perusahaan, dan pusat keramaian yang berdiri di wilayah ini.
Banyuwangi memiliki banyak sekali destinasi wisata yang sangat indah dan menyenangkan mata.
Destinasi wisata yang dapat menyegarkan mata salah satunya adalah wisata alam yang luar biasa indahnya.
salah satu wisata alam yang dapa menyegarkan mata dan indah adalah Taman Nasional Baluran.
Taman Nasional Baluran adalah salah satu taman nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia.
Namanya diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.
Taman nasional adalah sebuah kawasan yang digunakan khusus untuk melindungi berbagai macam ekosistem flora dan fauna.
Di banyuwangi, kurang lebih ada 3 taman nasional yang berdiri dan dijadikan sebagai objek wisata unggulan.
Salah satunya adalah Taman nasional Baluran yang mendapatkan julukan sebagai little Africa ini Java.
Luas kawasan ini kurang lebih 25.000 ribu hektar. Di kawasan ini akan disuguhkan dengan berbagai macam konservasi dan hewan-hewan alam.
Jangan kaget, saat menyusuri kawasan ini, karena akan dihibur dengan kondisi jalan yang rusak parah. Statusnya sebagai sebuah Taman Nasional membuat jalan kawasan ini tidak boleh diperbaiki.
Sejarah Taman Nasional Baluran
Pada tahun 1920, Taman Nasional Baluran Situbondo belum ada, awalnya yakni kawasan Baluran.
Pada tahun tersebut adanya usulan pencadangan hutan Bitakol yang akan ditetapkan sebagai area hutan produksi tanaman jati.
Kemudian pada 1928, pada masa pendudukan Hindia Belanda, daerah tersebut dirintis sebagai suaka margasatwa oleh Kebun Raya Bogor.
intisan tersebut yakni atas usulan A. H. Loedeboer, seorang pemegang konsensi lahan perkebunan pada sebagian kawasan Baluran, tepatnya di daerah Labuhan Merak dan Gunung Mesigit saat itu.
Selanjutnya pada tahun 1930, tepatnya tanggal 23 Januari, terbitlah Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor 83 yang menyatakan bahwa Baluran ditetapkan sebagai Hutan Lindung.
Pada tahun 1930, pada tanggal 25 September 1937, Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 9, Lembaran Negara Hindia Belanda 1937 Nomor 544 yang menyatakan bahwa Baluran diubah menjadi Suaka Margasatwa seluas 25.000 hektare.
Pada tahun 1962, lahan konsesi di Labuhan Merak pada 11 Mei 1962 dimasukkan ke dalam Suaka Margasatwa Baluran melalui Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria No.SR/II.P.A/1962.
Berikutnya pada 1997, pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 279/Kpts-VI/1997 yang secara resmi mengubah status kawasan Baluran dari Suaka Margasatwa menjadi Taman Nasional.
Kemudian pada tahun 1999, melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999, Menteri Kehutanan dan Perkembunan menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Selanjutnya pada tahun 2011, terbitlah Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.395/Menhut-II/2011 tentang perubahan atas Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Perubahan tersebut terkait dengan perubahan luas kawasan hutan hingga konservasi perairan di Jawa Timur.
Taman Nasional Baluran juga termasuk dalam Kawasan Suaka Alam atau Kawasan Pelestarian Alam.
Daya Tarik
Berikut ini daya tarik yang dapat di lihat pada Taman Nasional Baluran:
– Gua Jepang
Di Batangan ini terdapat peninggalan sejarah berupa gua Jepang tepatnya di pintu masuk taman nasional.
Jika ingin belajar mengenai sejarah, maka berkunjung ke gua ini adalah hal wajib. Gua ini memiliki luas sekitar 12 meter.
Dahulu gua ini digunakan untuk tempat bertahan dan penyimpanan amunisi.
Selain gua, pengunjung bisa menyaksikan merak pada musim kawin. Pemandangan tersebut akan mudah ditemui di antara bulan Oktober atau November.
Harap mengikuti aturan yang ada dari pihak pengelola untuk keamanan pengunjung.
– Kawasan Hutan Evergreen
Dari pintu masuk wisata taman nasional ke padang savana, pengunjung akan melewati hutan. Hutan ini diberi nama Evergreen.
Pemberian nama ini karena hutan ini terlihat seperti lorong hijau yang rimbun.
Pengunjung tidak perlu khawatir tersesat karena sudah ada jalan setapak beraspal yang mengelilingi kawasan hutan.
Di hutan ini pengunjung bisa menemui banyak satwa liar. Mulai dari ayam hutan, tupai, merak, kijang dan juga monyet. Jika beruntung pengunjung juga bisa melihat banteng.
– Padang Savana Bekol Taman Nasional Baluran
Setelah melewati hutan Evergreen, pengunjung akan menemui padang savana yang dinamai Bekol. Padang ini sangat indah baik di musim kemarau maupun musim hujan.
Jika musim kemarau, rumputnya akan berubah jadi emas kekuningan. Jika musim hujan, rumputnya akan berubah menjadi hijau segar.
Selain itu, terdapat satwa liar juga di padang ini. Pengunjung bisa menemukan kumpulan merak, banteng, ayam hutan dan rusa.
Pengunjung bisa berfoto dengan padang savana ini sebagai latar belakang.
Selain itu juga bisa memberi makan monyet, tentunya dengan pengawasan pengelola. Pengunjung dilarang melangkahi pagar pembatas demi keamanan.
– Pantai Bama, Balanan Dan Bilik
Pantai Bama terletak kira-kira 3km dari savana Bekol. Di pantai ini pengunjung bisa melakukan snorkeling.
Untuk penyewaan alat snorkeling bisa langsung menghubungi pengelola. Pantai ini memiliki pasir yang putih bersih dan terumbu karang yang banyak.
Selain itu, di pantai-pantai ini pengunjung juga bisa menyaksikan perkelahian antara rusa jantan.
Pemandangan itu bisa disaksikan di bulan Juli atau Agustus. Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan kawanan kera abu-abu.
Pada saat air laut surut, kawanan kera abu-abu ini akan memancing menggunakan ekornya. Yang dipancing adalah kepiting/rajungan.
Fasilitas Taman Nasional Baluran
- Penginapan
- Pemandu wisata
- Spot diving
- Spot memancing
- Spot surfing
- Spot foto menarik
- Toilet
- Musholla
- Warung makan
- Penjaga keamanan pantai
Jam Buka dan Harga Tiket Taman Nasional Baluran
Taman nasional ini hanya buka pada hari kerja, yaitu senin sampai jumat. Untuk jam buka Taman Nasional Baluran ialah dari jam 07:30 – 16:00 untuk hari senin sampai kamis.
Sedangkan untuk hari jumat, yaitu 07:30 – 16:30. Lalu tempat wisata ini tutup pada hari sabtu dan minggu.
Tiketnya pun juga cukup terjangkau. Yaitu hanya Rp. 15.000 saja per hari untuk wisatawan domestik di hari biasa.
Sedangkan Rp. 150.000 per hari untuk wisatawan mancanegara.
Jika anda memilih rombongan, maka Rp. 8.000 per hari untuk mahasiswa atau pelajar. Rp. 5.000 per hari untuk roda 2. Rp. 10.000 per hari untuk roda 4 dan Rp. 50.000 per hari untuk minibus atau truk.
Harga akan berubah ketika hari libur, yaitu Rp. 17.500 per hari untuk wisatawan domestik dan Rp. 225.000 untuk wisatawan mancanegara. Rp. 9.500 per hari untuk mahasiswa atau pelajar. Rp. 7.500 per hari untuk roda 2. Rp. 15.000 per hari untuk roda 4 dan Rp. 75.000 per hari untuk minibus atau truk.
Lokasi
Alamat Taman Nasional Baluran berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur.
Kawasan ini memang perbatasan antara kabupaten banyuwangi dan situbondo.