Keraton Surosowan : Objek Wisata Bernuansa Sejarah Di Banten

Keraton Surosowan – Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas mengenai salah satu objek wisata bersejarah yang ada di daerah Banten Jawa Barat.

Keraton Surosowan : Objek Wisata Bernuansa Sejarah Di Banten

Kota Serang dulunya masuk sebagai wilayah Kerajaan Banten sehingga memiliki banyak situs sejarah. Salah satu yang utama yaitu Keraton Surosowan yang berada di sebelah utara Alun-Alun Serang.

Tempat tersebut dulunya adalah pusat pemerintahan Kerajaan Banten. Bangunan keraton ini sudah sangat tua karena berdiri pada masa pemerintahan raja pertama. Dengan perkiraan berdiri sejak tahun 1526-1570 Masehi oleh Sultan Maulana Hasanuddin.

Pilihan Editor :

Meski namanya Keraton namun bangunan ini jauh berbeda dengan keraton yang ada di Jogjakarta maupun Solo. Arsitekturnya lebih mirip seperti benteng dengan tembok setinggi 8 meter mengelilinginya.

Di dalamnya terdapat sebuah kolam dan pancuran yang dulunya sebagai tempat pemandian keluarga kerajaan. Banyak bagian dari bangunan keraton yang sudah porak poranda.

Hal itu karena perang saudara dan gempuran Belanda di masa lalu. Namun hal itulah yang justru jadi sisi menarik bagi wisatawan yang datang.

Sejarah Keraton Surosowan

Pembangunan keraton ini di bawah pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin yang juga merupakan raja pertama dari Kerajaan Banten. Sultan Maulana Hasanuddin adalah anak dari Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu dari Wali Songo.

Keraton ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal keluarga kerajaan dan pengikutnya. Bangunannya sangat luas hingga membutuhkan empat tahap pembangunan. Gaya bangunannya mirip seperti benteng lengkap dengan Bastion untuk mengintai wilayah sekitar.

Dalam proses pembangunannya sendiri, Keraton Surosowan didesain oleh arsitek Belanda bernama Hendrik Laurenzns Cardeel.

Tak heran gaya bangunannya pun sekilas mirip dengan benteng-benteng Belanda. Bedanya di dalamnya banyak bangunan khas Keraton mulai dari kolam pemandian hingga pancuran.

Reruntuhan Saksi Bisu Serangan Kolonial Belanda

Jika berkunjung ke sini jangan bayangkan bangunan keraton yang megah dan cantik. Keraton Surosowan kondisinya sudah hancur dan mengalami banyak kerusakan. Dalam sejarahnya bangunan ini sudah mengalami dua kali kehancuran.

Pertama karena perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji. Kemduian kedua akibat serangan Belanda pada tahun 1808. Kondisi yang saat ini terlihat adalah akibat dari serangan dari kolonial Belanda.

Namun justru hal itu mampu memberikan sensasi yang berbeda untuk wisatawan yang berkunjung. Puing Tembok-tembok yang runtuh menjadi saksi bisu dan seakan mengajak wisatawan berimajinasi tentang apa yang terjadi di masa lalu.

Meski sudah banyak yang runtuh namun beberapa bangunan utama di bagian tengah masih terlihat jelas bentuk fisiknya.

Pemandian Sultan

Salah satu bagian yang tidak terlalu banyak mengalami kerusakan adalah area tengah. Yaitu sebuah kolam pemandian untuk sultan.

Tak hanya satu, ada beberapa kolam lagi yang dipakai oleh keluarga sultan. Di tepi-tepi kolamnya terdapat pancuran dengan arsitektur yang cantik dan masih terlihat jelas. Area kolam ini bernama Rara Denok dan Pancuran Mas.

Tak jauh dari area kolam terdapat sebuah danau yang cukup luas. Dulunya danau ini berfungsi untuk mengalirkan air ke kolam-kolam pemandian.

Terletak di bagian selatan keraton, danau tersebut memiliki nama Tasikardi. Area danau dan kolam di keraton ini juga menjadi salah satu spot foto favorit bagi wisatawan.

Cagar Budaya Watu Gilang

Di keraton ini ada satu benda yang dianggap keramat dan sangat penting keberadaannya yaitu Watu Gilang. Sebuah batu yang menjadi lambang penobatan/penasbihan sultan-sultan Banten.

Menurut sejarah Watu Gilang awalnya berasal dari Kerajaan Padjajaran. Namun setelah Padjajaran takluk oleh Kerajaan Banten, batu tersebut akhirnya berpindah.

Berkeliling Di Setiap Sudut Keraton

Bangunan Keraton ini sangatlah luas sehingga menarik untuk dikelilingi. Selain situs yang sudah disebutkan sebelumnya masih banyak hal menarik lainnya. Wisatawan bisa melihat gerbang masuk keraton dan beberapa ruang yang masih utuh berdiri.

Bersantai di Area Taman

Meski bangunan utama hancur, namun di area depan keraton sudah dikelola dengan sangat baik. Tersedia sebuah taman lengkap dengan bangku dan pepohonan rindang yang cocok untuk bersantai. Kebersihan dari taman tersebut juga sangat terjaga. Biasanya taman ini selalu ramai ketika sore hari.

Sambil bersantai wisatawan juga bisa menikmati aneka jajanan yang banyak dijual di area taman. Sudah disediakan tempat berjualan untuk para pedagang. Sehingga terlihat rapid an teratur. Bagi yang mengajak anak kecil, area taman bisa menjadi tempat yang mengasyikkan.

Harga Tiket Masuk Keraton Surosowan

Tempat ini bisa menjadi rekomendasi wisata sejarah yang murah meriah. apabila ingin berwisata di Keraton Surosowan tidak ada tiket masuk. Wisatawan hanya perlu membayar untuk parkir kendaraan saja.

Jam Buka Keraton Surosowan

Sementara untuk informasi jam buka, keraton ini tidak punya jam operasional. Sehingga selalu buka selama 24 jam. Namun waktu ideal untuk berkunjung adalah pagi hingga sore hari. Sebab tempat ini tidak ada penerangan sehingga saat malam kondisi begitu gelap.

Fasilitas

Objek Wisata Keraton Surosowan di Kasemen Serang Banten bisa dibilang sebuah wisata sejarah yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :

  • Area Parkir kendaraan
  • Mushola
  • Kamar mandi / MCK
  • Tempat Istirahat
  • Warung makan
  • dan masih banyak lainya

Transportasi

Bagi wisatawan asal kota Serang sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi Objek Wisata Keraton Surosowan di Kasemen Serang Banten. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar.

Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota Serang saya mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.

Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Objek Wisata Keraton Surosowan di Kasemen Serang Banten dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi.

Anda bisa meminta panduan arah ke Objek Wisata Keraton Surosowan di Kasemen Serang Banten di google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.

Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota Kecamatan Kasemen.

Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju Desa Banten lama hingga sampai di lokasi Objek Wisata Keraton Surosowan di Kasemen Serang tersebut.

Anda mungkin juga suka...

Eksplorasi konten lain dari sentul.city

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca