Penyakit Kulit : 4 Jenis Yang Muncul Di Pesantren

penyakit kulit

Penyakit Kulit – Penyakit kulit anak pesantren merupakan salah satu masalah yang membuat anak tidak betah di pondok, Setiap santri pasti pernah merasakan Penyakit ini.

Penyakit Kulit – Dari yang ringan sampai yang parah sehingga membuat orang tua yang menitipkan anaknya di pondok pesantren merasakan kekhawatiran.

Untuk Ayah Bunda yang menitipkan anaknya di pondok pesantren tidak perlu khawatir karena kami akan memberikan ulasan cara pengobatan penyakit kulit yang sering diderita santri/anak anak yang bersekolah asrama.

Kudis

Penyakit kulit anak pesantren yang pertama adalah kudis atau yang bahasa ilmiahnya adalah scabies. Biasanya Penyakit ini ditemukan di area lipatan seperti leher ketiak Sela jari dan lain sebagainya ini yang paling sering terjadi pada anak santri.

Penyebabnya adalah karena adanya serangan kutu atau tungau (sarcoptes scabei) yang mampu menyebabkan infeksi pada permukaan kulit anak ini penyakit kulit anak pesantren yang paling sering menyerang.

Ciri-cirinya muncul di kulit yang berbentuk benjol berisi cairan atau berkenan Wah dan terdapat lubang-lubang yang bersifat mikroskopis dan sangat terasa gatal dan semakin digaruk akan semakin luka.

Lantas Apa solusinya solusinya adalah menjaga kebersihan diri rajin cuci tangan dan kaki serta mandi secara teratur dua kali sehari Jangan alasan karena malas antri

Selain itu kenakan pakaian dan alas kaki yang bersih rajin mencuci handuk jangan menggunakan baju dan handuk secara bergantian dengan teman sekamar karena kudis ini bisa menular lewat kontak kulit.

Penyakit kulit anak pesantren ini lebih banyak ditemukan pada santri Putra sedangkan santriwati Putri lebih bersih dan peralatan mandinya pun banyak untuk selanjutnya bisa menggunakan salep antibiotik mupirocin dan lain sebagainya.

Penyakit Kulit Panu

Penyakit kulit anak pesantren kedua adalah biasa disebut dengan tinea versicolor/pityriasis Di mana di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Pandu

Penyakit panu ini disebabkan adanya jamur bernama malassezia globosa Jamur panu tidak dapat menular pada orang lain namun panu dapat berkembang biak sangat cepat dan merambat ke permukaan kulit

Untuk mengenalinya Mudah saja jika ada bercak bercak seperti pulau yang warnanya kontras dengan warna asli kulit Anda seperti putih atau yang berwarna yang lebih gelap maka bisa dipastikan itu adalah panu.

Uniknya teman-teman jamur Pandu ini adalah penyakit geografis dan musiman maksudnya Pandu lebih sering dijumpai pada pesantren-pesantren yang berada di daerah tropis dalam kurung lembab dan panas dan biasa mereda ketika musim hujan ini penyakit kulit anak pesantren yang sering terjadi.

Sehingga pengobatan panu ini cukup mudah hanya perlu mengoleskan salep anti jamur seperti Clotrimazole, miconazole, ketokonazole, butenafine, dan salep semacamnya, salep ini bisa didapatkan di minimarket atau apotek dimana salepnya pun harga nya terjaungkau ramah di kantong.

Kurap Anak Pesantren

Yang satu ini merupakan penyakit kulit anak pesantren yang lebih parah dibandingkan dengan Pandu karena bisa menular bukan hanya lewat sentuhan secara langsung saja tetapi juga bisa dari berbagai barang dengan orang lain atau berenang di kolam umum yang sanitasinya kurang baik.

Kurap atau yang lebih dikenal dengan masyarakat awam sebagai kadas disebabkan adanya infeksi jamur dan ada tiga jenis yakni trichophyton, microsporum, dan epidermophyton.

Adapun ciri-cirinya adalah ruam kemerahan yang berbentuk seperti cincin dan menonjol disertai rasa gatal hingga rasa panas Bagaikan terbakar jika ditemukan pada area kepala bisa menyebabkan kebotakan

Bersisik bahkan bengkak dan jika menyerang kuku santri maka kuku akan menebal menghitam dan kulit terangkat Untuk penyakit kurap seperti ini

Solusi pengobatannya bisa menggunakan salep anti jamur yang sama dengan panu dan tentunya lagi lagi masalah kebersihan badan pakaian serta lingkungan harus lebih diperhatikan lagi

Penyakit mata ikan di Pesantren

Mata Ikan atau yang disebut dengan istilah clavus dalam medis merupakan salah satu penyakit ini banyak ditemukan para santri Putra maupun Putri

Dimana penyakit kulit ini adalah penebalan kulit akibat adanya tekanan dan gesekan yang terjadi berulangkali berbentuk bulat dengan ukuran kecil mata ikan memiliki bagian yang keras dan biasanya ada titik hitam bagaikan mata ditengah dan dikelilingi kulit yang meradang.

Umumnya ditemukan pada area kaki tangan jari biasanya mata ikan bisa berkembang biak menjadi beberapa bagian bukan hanya 1 saja loh

Sebenarnya mata ikan muncul sebagai reaksi alami tubuh untuk melindungi kulit agar tidak mengalami luka dan sebagainya

Selain itu ada beberapa faktor lain seperti pemakaian sepatu yang sempit berjalan atau berlari terlalu lama tidak menggunakan sarung tangan atau alas kaki ketika sedang beraktivitas yang membutuhkan tekanan berulang kali.

Sebagai pencegahan gunakan sarung tangan kaos kaki dan kaos kaki yang zaman jika ada krim pelembab khusus kaki maka gunakanlah dengan rutin

Pilihan Editor :

Solusi penyakit kulit di lingkungan pesantren

Dari ulasan diatas yang menjelaskan tentang berbagai macam penyakit kulit yang muncul di lingkungan pondok pesantren maka pembahasan selanjutnya mengenai solusi dan cara penanganannya.

Mengenai pengobatannya maka bisa menggunakan cairan obat callusol atau pemberian salep gel atau krim yang mengandung asam salisilat dan jika parah maka dibutuhkan tindakan medis seperti operasi.

Yang terutama serta terpenting dari segala solusi diatas adalah menjaga perilaku hidup bersih dan sehat karena jika sudah terjangkit penyakit dan semakin parah harus segera memeriksakan diri ke dokter kulit spesialis yang tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Oleh karenanya Mari untuk membiasakan pola hidup sehat dan bersih dari berbagai macam aktivitas yang dilakukan agar kita tidak terjangkit dari penyakit kulit yang menyerang lingkungan pondok pesantren atau sekolah asrama.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari sentul.city

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca