Waterfall Madakaripura, Air Terjun Tertinggi Kedua Di Indonesia

Waterfall Madakaripura

Waterfall Madakaripura : Nama madakaripura berasal dari 3 nama yaitu mada diambil dari nama gajah. Kari memiliki makna peninggalan. Sementara pura memiliki makna sembahyang atau semedi. Jadi, madakaripura memiliki makna gajah yang sedang meninggal di kala sembahyang.

Menurut cerita warga sekitar, patih gajah mada menghabiskan sisa hidupnya di air terjun ini. Bahkan, hingga patih itu meninggal. Dia tetap berada disini untuk merenungi apa yang telah dilakukannya.
Air Terjun Madakaripura merupakan salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Madakaripura ditempatkan sebagai air terjun tertinggi di Pulau Jawa. Dengan tinggi sekitar 200 meter, air terjun ini juga menjadi tertinggi kedua di Indonesia. Air Terjun ini juga mendapat julukan sebagai air terjun abadi. Destinasi wisata alam yang telah dibuka sejak tahun 1991.

Baca Juga : Curug 7 Cilember : Cek Ulasan Info Lengkapnya Disini

Kawasan Air Terjun yang berada di kaki Gunung Bromo diyakini sebagai tempat pertapaan Gajah Mada.
Selain karena ketinggiannya, pesona Air Terjun Madakaripura juga tampak dari bentuk tebing di sekelilingnya. Tebingnya memiliki bentuk melingkar, sekilas seperti gelas raksasa yang tinggi menjulang.

Mada merupakan penggalan dari Gadjah Mada, Kari yang berarti peninggalan, dan Pura bermakna sembahyang atau semedi. Berdasarkan cerita tersebut, masyarakat setempat percaya bahwa Air Terjun Madakaripura adalah air terjun abadi. Pasalnya, selama ini Air Terjun Madakaripura tidak pernah mengalami kekeringan.

Meskipun untuk menuju ke Air Terjun Madakaripura wisatawan harus trekking terlebih dahulu, namun pesona yang ditawarkan sangat sepadan dengan perjuangan tersebut. Rasa lelah akan terbayar lunas sesampainya di air terjun ini.

Banyak yang mengatakan bahwa air terjun madakaripura memiliki bentuk menyerupai tabung, Pantas saja banyak pengunjung yang terpana dengan keindahnnya. Untuk sampai di dasar air terjun utama anda bisa berjalan kaki dari lokasi parkir kendaraan sejauh 1,5 kilo meter, dengan jalur setapak serta pohon – pohon besar dan tebing-tebing menjulang tinggi.

Waterfall Madakaripura

Waktu yang di sarankan jika ingin mengunjungi madakaripura adalah saat musim kemarau. Datang di waktu musim penghujan tidak di sarankan karena di khawatirkan aliran air terjun sewaktu-waktu meningkat volume debit airnya. Tapi anda tidak perlu khawatir karena saat ini tim pengelola air terjun sudah siaga 24 jam, jika terjadi banjir maka pengunjung akan di evakuasi secepat mungkin.

Perjalanan menuju ke air terjun sangat indah dan memanjakan mata dengan pemandangan pohon-pohon besar, udara yang segar dan juga melewati sungai-sungai. Sepatu yang kuat, tahan air ataupun sandal gunung sangat disarankan untuk perjalanan ini. Perjalanan menempuh kurang lebih 1 jam ketika kemudian suasana dingin cukup terasa.

Maka dari itu, baju ganti, jas hujan ataupun payung sangat disarankan. Anda harus berjalan lebih jauh sedikit untuk bisa menikmati air terjun utamanya. Anda masih harus menaiki tebing yang cukup licin dan sempit. Tapi sekali lagi itu akan terbayar dengan begitu Anda melihat air terjun utama yang berdinding melingkar, jadi terlihat seperti Anda berada di dalam botol. Sangat indah.

Tiket Masuk dan Jam Buka Waterfall Madakaripura

Untuk menikmati keindahan air terjun ini pengunjung akan dikenakan biaya tiket. Harga tiket masuk kawasan bisa dikatakan cukup terjangkau, cukup dengan membayar Rp22.000. Ditambah dengan uang parkir sebesar 5 ribu rupiah untuk mobil dan juga 3 ribu rupiah bagi wisatawan yang mengendarai kendaraan bermotor.

Disini, ada beberapa guide yang siap mengantar wisatawan. Guide ini pun akan menceritakan secara detail bagaimana sejarah di balik air terjun madakaripura ini. Untuk harganya, wisatawan bisa menawar sendiri. Karena, satu orang dengan yang lainnya pun berbeda.

Tiket Reguler Domestik Rp22.000
Tiket Reguler Mancanegara Rp45.000

Karena cuaca buruk, Air Terjun Madakaripura tutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. Wisatawan bisa datang ke air terjun setiap hari. Buka dari pagi hingga sore hari, baik hari biasa maupun akhir pekan.

Waktu operasional Senin – Minggu 07.00 – 16.00 WIB. Disarankan bila wisatawan membawa jas hujan. Karena, saat tiba di air terjun ini wisatawan berada di wilayah seperti air hujan yang cukup deras. Demi mengamankan diri dan barang bawaan sangat disarankan untuk membawa jas hujan.

Lokasi dan Rute Perjalanan

Alamat lokasi kawasan ini berada di Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi dan juga transportasi umum untuk mencapai kawasan ini.

Bagi wisatawan yang ingin menggunakan transportasi umum. Wisatawan bisa memulai dari terminal probolinggo. Naik angkutan dari terminal ini menuju ke desa lumbung. Kemudian, berpindah naik angkutan dari lumbung menuju ke bromo. Nah, dari sini wisatawan bisa turun di depan pintu masuk air terjun .

Bila menggunakan kendaraan pribadi wisatawan bisa menggunakan rute, probolinggo – bromo melalui tongas. Dari sini wisatawan akan menemukan pertigaan sukapura. Kemudian belok kanan menuju ke lumbung. Sesampainya di lumbung arahkan kendaraan menuju ke pasar lumbang. Lalu, belok ke kanan.

Setelah sampai di air terjun ini, wisatawan harus kembali berjalan menuju ke titik lokasi. Perjalanan ditempuh kurang lebih selama 20 menit. Dengan rintangan yang super hayut. Perlu diketahui, bila musim penghujan, kawasan ini akan sering ditutup. Karena, banjir bandang sering terjadi di kawasan ini.

Untuk menikmati keindahan Air Terjun Madakaripura, wisatawan perlu menyusuri kawasan hutan terlebih dahulu. Waktu yang diperlukan sekitar 1 jam dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Rute jalan setapak pada lembah perbukitan berada di samping sungai sepanjang jalur trekking.

Sepanjang perjalanan, wisatawan akan ditemani tebing hijau di sisi kanan-kiri sungai. Saat musim hujan, beberapa air terjun kecil muncul dan tampak mengalir di sela-sela tebing. Disarankan untuk memakai sendal anti selip karena terdapat beberapa titik yang cukup licin.

Mendekati titik air terjun, lembah sungai menyempit semacam ngarai dan wisatawan disarankan memakai jas hujan. Karena meski cuaca cerah, sekitar air terjun terasa seolah sedang turun hujan. Air tidak hanya mengalir di air terjun utama, namun juga dari tepian tebing yang menyempit.

Keindahan Waterfall Madakaripura

Kekhasan dari Waterfall Madakaripura adalah bentuk tebing di sekelilingnya yang menyerupai ceruk. Ceruk dan bukit ini membuat wisatawan seolah berada di dalam botol. Guyuran air di air terjun ini tidak hanya berjumlah satu, tetapi hampir merata di semua bagian tebing.

Hal tersebut membuat guyuran air menyerupai rintik hujan, yang terkadang membentuk pelangi. Air tidak hanya di air terjun utama, tetapi juga dari tepian tebing yang menyempit. Beberapa diantaranya bahkan mengucur deras membentuk air terjun lagi, setidaknya empat air terjun pendamping.

Aktivitas renang dipersilakan bagi wisatawan yang kuat untuk berenang. Di bagian terujung, kedalamanya mencapai 6 – 7 meter. Sehingga wisatawan yang berenang sebaiknya berpegangan pada balok kayu yang ditempatkan sebagai pelampung.

Saat hari mulai gelap dan berawan, diberlakukan larangan menuju air terjun. Hal ini karena datangnya hujan dan air bah dari hulu seolah tidak bisa diprediksi. Selain rawan banjir, Air Terjun Madakaripura juga rawan longsor karena penuh dengan tebing curam.

Di dekat pintu masuk utama Air Terjun Madakaripura, terdapat area parkir khusus sepeda motor. Fasilitas seperti toilet, kamar mandi, toko suvenir dan musola ada di sekitar pos retribusi. Toilet di kawasan wisata ini bersih, bersumber langsung dari air terjun.

Sepanjang perjalanan turun terdapat banyak kotak sarang lebah buatan warga sekitar untuk mendapatkan madu segar. Madu alami tersebut dijual pada banyak warung dan rumah warga sekitar kawasan. Di depan pintu masuk terdapat warung-warung di mana wisatawan bisa menikmati santapan ditemani pemandangan.

Tunggu apalagi? Ayo segera berkunjung ke Waterfall Madakaripura, air terjun tertinggi kedua di Indonesia.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari sentul.city

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca